Jumat, 25 April 2014

unsur ektrinsik dan intrinsik hikayat indera bangsawan

Sinopsis Hikayat “Indera Bangsawan”
Hikayat Indera Bangsawan mengisahkan mengenai raja Indra Bungsu yang berada dalam dilema mengenai yang mana dari dua anak kembar lelakinya Syah peri dan Indra Bangsawan akan dijadikan penggantinya. Raja Indra Bungsu kemudiannya bermimpi bahwa yang memperoleh alat musik buluh perindulah akan diangkat jadi penggantinya. Kedua putra raja itu lalu pergi mengembara tetapi berpisah karena ribut. Syahpri menjumpai sebuah bangunan besar yang dihuni oleh puteri Ratna Sari bersama dayangnya. Putri Ratna telah dicolek oleh garuda setelah negerinya dihancurkannya, yang lalu menikah dengan Syah peri.
Sementara Indra Bangsawan tersesat di gua yang dihuni raksasa, kemudian keduanya bersahabat. Raksasa itu memberi azimat yang dapat mengubah rupa Indra Bangsawan. Ia kemudian mengabdi kepada raja negeri itu yang sedang mengadakan sayembara bagi siapa yang dapat melenyapkan Buraksa yang mengancam negeri itu dengan meminta putra dan putrinya. Barang siapa yang berhasil akan dikawinkan dengan sang putri. Buraksa berhasil dilenyapkan Indra Bangsawan. Setelah menangguhkan pernikahannya, atas bantuan sahabat raksasa, Indra berhasil memperoleh buluh perindu yang dicari dan kemudian melangsungkan pernikahannya. Ketika suami-istri hendak berangkat ke negeri Indra, tiba-tiba ia jatuh sakit parah akibat perbuatan saudara perempuan Buraksa. Syahpri yang mendengar berita itu, menyusul saudara dan berhasil menyembuhkannya. Setelah Indra Bangsawan menggantikan ayahnya, Syahpri diberi batu azimat oleh saudaranya itu sebagai balas budi dan diciptakannya sebuah negeri lengkap dengan rakyatnya. Kedua saudara itu hidup damai berdampingan.

Unsur Intrinsik Hikayat “Indera Bangsawan”
Ø  Tema :
Kerajaan, tentang kehebatan Syah Peri dan Indra Bangsawan dalam menghadapimusuh.
Ø  Alur : Maju, karena dimulai dari seorang raja yang bernama raja Indra Bungsu yang tidakmemiliki anak, Indra Bangsawan diasuh oleh raksasa dan dianggap sebagai neneknyadan sampai akhirnya Indra Bangsawan menyamar menjadi sebagai Si Hutan masuk kekerajaan antah berantah. Dan dengan kepandaiannya buraksa (raksasa) dapatdikalahkan. Kemudian Indra Bangsawan dihadiahi oleh raja antah berantah untukmenjadi suami Putri Kemala Sari.
Ø  Penokohan  :
a.       Syah Peri : Baik hati dan suka menolong; dia menolong Puteri Ratna Sarib,
b.      Indera Bangsawan : Pemberani dan pantang menyerah; dia dapat mengalahkan buraksa (raksasa),.
c.       Raja Indra Bungsu : Sabar dalam menghadapi ujian; selalu berdo’a memohon kepada Allah untuk diberikan putra.
d.      Tuan Puteri Sitti Kendi: sabar dan tawakal dalam menghadapi ujian; selalu berdo’a  memohon kepada Allah untuk diberikan putra, Sayang dan perhatian terhadap kedua putranya; Kedua putranya dididik dengan baik sehingga tumbuh dengan dengan akhlak dan perilaku yang baik.
e.       Raja Kabir : Mudah menyerah dan mudah takluk pada musuh; Raja Khabir takluk pada Buraksa (raksasa).
f.       Raksasa Garuda  : Jahat; menyerang Negara Putri Ratna Sari.
g.      Raksasa Perempuan  : Suka menolong; Banyak memberikan pengalaman baiknya, memberikan ilmu-ilmu, memberikan buluh perindu, dan memberikan sebuah senjata berupa sarung kesaktian untuk melawan Buraksa kepada Indera Bangsawan.
h.      Raksasa Buraksa : Jahat; Telah meluluh lantahkan Negara yang dipimpin Raja Kabir.
i.        Putri Ratna Sari  : Suka Menolong; menolong dayang-dayangnya dari serangan Raksasa Garuda dengan bersembunyi di dalam gendang.
j.        Putri Kemala Sari : Patuh kepada kedua orang tua; Mau dijadikan upeti oleh sang Ayah, Raja Kabir.
Ø  Sudut pandang : Orang ketiga sebagai pencerita karena serba tahu
Ø  Latar :
Latar tempat : Negeri Kobat Syahrial, di hutan, di sebuah taman, dan di negeri antah berantah.
Latar waktu : Pagi, siang, sore, dan malam (dalam hikayat ini terjadi pada keseluruhan
waktu).
Latar suasana :
·         Bahagia  :
1.      Syah peri dan Putri Ratna Sari beserta dayang-dayangnya selamat dari serangan raksasa Garuda yang telah dikalahkan Syah Peri;
2.      Indra Bangsawan dapat mengalahkan raksasa Buraksa dan hidup bahagia bersama Putri Kemala Sari;
3.      Indra Bangsawan berhasil mendapatkan buluh perindu yang diinginkan ayahnya, dan kembali ke Negeri Kobat Syahrial dengan selamat;
4.      Indra Bangsawan dinobatkan Menjadi Raja Kobat Syahrial menggantikan ayahnya; dan Syah Peri dengan kerajaannya.
·         Sedih  :
Di tengah perjalanan dalam mencari buluh perindu Syah Peri dan Indra Bangsawan terpisah karena angin topan, hujan lebat dan awan yang gelap gulita. Pada saat itu Putri Ratna Sari diserang raksasa Garuda, dan Negara Raja Kabir diserang raksasa Buraksa, dan pada saat Indra Bangsawan terjatuh sakit.
Ø  Amanat :
ü  Hendaklah kita tidak mudah untuk menyerah.
ü  Hendaklah kita selalu bersikap sportif dan jujur.


Ø  Gaya Bahasa :

Majas Metafora

Unsur Ektrinsik Hikayat “Indera Bangsawan”
1.     Nilai religius:
Hal ini dibuktikan oleh beberapa peristiwa yang dilakukan beberapa tokoh, contohnya melakukan pembacaan doa qunut, membagikan sedekah kepada fakir miskin, dan berserah pada Allah.
Hubungan dengan masa kini yaitu pembacaan doa qunut kurang dilaksanakan, apalagi orang orang metropolitan.mereka menganggap itu hanya budaya nenek moyang mereka
2.     Nilai sosial
Saling menolong sesama
3.     Nilai moral
Tidak mudah menyerah, selalu berusaha, sportif, jujur dan menghargai usaha orang lain
4.     Nilai budaya
Pada jaman dahulu masih ada perjodohan dan kepercayaan akan kesaktian benda